"Dengan berat hati kutinggalkan kampung halamanku"


"Kisah Nyata"
 By Bowo Dulbendho


Aku terlahir dari keluarga yang cukup berantakan. Aku adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara. Semua saudaraku ga' ada yang pernah mengenyam pendidikan, mereka semua hanya bisa  merasakan belajar di Sekolah Dasar.

Bapakku sering datang dan pergi tanpa alasan yg jelas dalam waktu yg tidak menentu. Sampai akhirnya kedua orang tuaku memutuskan untuk berpisah sejak usiaku 4th.

Kelima saudaraku telah sejak lama meninggalkan kampung halaman/merantau. tinggalah aku bertiga dg Ibu dan adikku di gubuk reot dipinggiran desa Trengguno yg dalam kehidupan sehari2 serba kekurangan.(maklum korban perceraian)

Sesuai kesepakatan antara kakak2ku yg lebih dulu meranto dgn orang tuaku sa'at itu, Aku harus meneruskan sekolahku dikota agar aku bisa terpantau masalah biaya dan keseharianku.

Setelah aku lulus Sekolah Menengah tingkat Pertama (SMP),
Dgn semangat membara, di saat tetanggaku ada yang datang dari kota Bandung, sa'at itulah orang tuaku menitipkan  Aku untuk pergi bersamanya,

Sebelum meninggalkan kampung, aku sempat melihat2 di sekitar kampung, memandang sahabat2ku dan teman2ku dengan perasaan sedih, terbayang semua yang pernah aku alami sebelumnya, baik duka maupun suka di sekitar kampungku. Siapa sih yg  gak kepingin tinggal di kampung halaman sendiri? Ya jelas semua orang ingin tinggal dan hidup dekat dg orang2 yg ia cintai, namun aku harus tetap melangkah pergi meninggalkan kampung halamanku. Kampungku desa Trengguno, kel. Sidorejo, kec. Ponjong, kab.Gn. Kidul sebagai tempat kelahiranku.

Sehari setelah rencana sepakat lalu sore itu akupun berangkat ke Bandung dengan tetanggaku tersebut. Dg hati berdebar-debar penuh bayangan dan harapan bahwa aku bisa menemukan perubahan di kota.

Masih melekat diingatabku, aku meninggalkan kampung halamanku Trengguno dgn bekal uang Rp,6.500,-. Bekal yg hanya cukup buat membayar ongkos Bus antar kota yaitu kota Wonosari Gn.Kidul menuju ke Bandung Ja-Bar.



Selamat tinggal Kampung halamanku....
Ayah dan ibuku....
Saudara-saudaraku....
Sahabat-sahabatku....
Teman-temanku....
Aku yakin, kita akan bertemu lagi suatu sa'at nanti...

Sepanjang perjalanan, terbayang dibenakku bahwa kota adalah tempat orang2 sukses, kota adalah tempat uang dan fasilitas yg lebih mejanjikan.

12 jam perjalanan sampailah aku di kota Cimahi Bandung,

Dan inilah kepergianku dari kampung yang aku tinggalkan sejak Maret 1988. Aku meninggalkan kampung halaman dengan tujuan ingin meraih cita yaitu sekolah setinggi mungkin agar aku bisa merubah keadaan hidupku dan orang tuaku, Tetapi sampai sa'at ini (th 2012) Ijazah terakhirku masih tetap SMP.

........................................................................
Bagaimana keadaanku di perantauan? Kenapa aku tidak jadi melanjutkan sekolah sesuai rencana? Sejauh mana keberhasilan yg tlah ku capai sa'at ini?
cerita selanjutnya aku kisahkan dg judul "Keadaanku di Perantauan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.