Cintaku terdampar di perantauan


                                                               "Kisah nyata" by Bowo dulbendho

Aku adalah anak desa. berangkat dari kehidupanku yang serba sederhana, keluarga sederhana, bahkan bisa dibilang masih jauh berada dibawah garis kemapanan. Yang saya rasakan dan saya juga kebetulan sebagai pelakunya, kadang kalo diingat bikin ngenes. (Aduuh kasian bener gue)

Maret 1988, inilah awal dari perjalanan panjangku dalam menjalani kehidupan dirantau orang. Jalan hidup yang membawaku kesuatu tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Gemana tidak? cita-citaku untuk menuntut ilmu di perantauan kandas yang disebabkan berbagai hal yang kurang mendukung hingga akhirnya aku memutuskan untuk mencari kerja.

Setelah aku mendapatkan pekerjaan, tidak pernah aku berpikir sedikitpun untuk main-main dalam segala hal, aku sangat serius menjalani kehidupanku saebagai pendatang, bahkan nyaris tanpa hiburan dan tanpa pacaran, yang ada hanyalah kerja,krja dan kerja. Maklum anak udik masih o’on dan kurang pergaulan. Tapi  sekarang udah nggak  o’on lagi lho,… kan udah ubanan , he..he…

Menginjak tahun ke-3 aku berada diperantauan aku mulai berpikir tentang arah kehidupanku. Karena aku tak mungkin lagi meneruskan sekolah, akhirya aku mulai melirik sana sini membuka pintu hati demi mendapatkan pendamping hidup.

Singkat cerita, sampailah aku  pada perkenalanku dengan seorang gadis asal Purworejo. Dia adalah Wati, gadis cantik, polos, dan lugu dia tinggal disebelah kamar kosku. Dia tinggal bertiga bersama teman-teman se-daerah denganya. Hampir satu tahun aku pacaran, hubunganku baik-baik saja, tapi anehnya justru yang menjadi jodohku  adalah teman pacarku. Dia adalah Puji Amini, dialah istriku satu-satuya yang slalu setia mendapingiku hingga kini.

Mengingat begitu banyak kenangan dan perjuanganku di kota ini bersamanya hingga aku sampai seperti sekarang ini. Aku bersyukur yang teramat dalam kepada Dia Yang Maha Esa, Dia Yang selalu ada dan siap menolongku tanpa pamrih, bahkan Dia Yang Tak Pernah Lelah Mendengar segala keluh kesahku. Terima kasih Ya Allah atas segala kemudahan dan kekuatan yang telah Engkau berikan kepadaku. Hingga aku mampu melalui semuanya.

Sepahit apapun jalan hidup yang aku lalui, banyak air mata, luka, bahagia dan bahkan cinta yang tak terhingga, semua itu yang menjadikan aku seperti aku saat ini.

Bersambung-------------------->
Ada apa dengan Pacarku? mengapa aku menikah dengan teman pacarku? dan bagaimana keadaan rumah tanggaku? Ya,....kalo penasaran ikuti kelanjutan ceritanya yang berjudul "Jodohku ternyata teman pacarku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.